headliner's reviews
119 reviews

28 by 정유정, You-Jeong Jeong

Go to review page

dark mysterious tense slow-paced
  • Plot- or character-driven? Character
  • Strong character development? No
  • Loveable characters? No
  • Diverse cast of characters? Yes
  • Flaws of characters a main focus? It's complicated

2.0


Expand filter menu Content Warnings
Yellowface by R.F. Kuang

Go to review page

dark mysterious tense medium-paced
  • Plot- or character-driven? Character
  • Strong character development? Yes
  • Loveable characters? No
  • Diverse cast of characters? Yes
  • Flaws of characters a main focus? Yes

4.0

Berawal dari keisenganku waktu berkunjung ke Perpustakaan Cikini. Saat itu aku udah berencana untuk pulang, tapi entah kenapa rasanya masih mau ngelilingin rak favoriteku dan nemuin Yellowface berdiri dengan anggun di sana, sisa satu-satunya.

Aku lantas mengambil buku itu dan mulai baca. WOI gila gak kerasa karena page turner banget. Terjemahannya juga enak dibaca, asik banget karena beberapa kali diselipkan kata gaul, terus alurnya untukku matang dan jelas. Premis yang disajikan juga sangat menarik!

Kepergian Athena yang terjadi tepat langsung di hadapan June, lantas tidak membuatnya takut atau khawatir. Yang Ia lakukan adalah mengambil naskah buku baru buatan Athena dan mengubah isinya, lalu mengirimkannya ke penerbit. Berkat itu, June menjadi terkenal dan karyanya yang termasuk ke dalam best seller. Popularitas yang Ia miliki kemudian terancam menurun bahkan rusak karena banyak yang mencurigai June. 

Aku akui karakter June dan Athena dalam cerita ini, sama-sama ngeselin. Aku gak membenarkan sikap mereka, tapi ya namanya persaingan dan iri dengki itu huh melahirkan masalah baru yang lebih kacau.

Lewat buku ini aku jadi dapetin beragam insight terkait industri penulisan serta penerbitan. Aku juga jadi tau nilai-nilai sejarah yang berkaitan dengan peperangan meskipun tidak dijelaskan secara detail.  Isu yang diangkat dalam buku ini juga gak biasa buatku karena berkaitan dengan plagiarisme dan rasisme.  Buku ini juga menyajikan unsur horror yang cukup bergidik ngeri karena June kerap kali dihantui arwah Athena serta halusinasi lain yang dialami. Ditambah unsur-unsur mistis lain yang membuatku penasaran siapa dalang di balik peneroran. 

Sayangnya, aku ngerasa closing konflik dan akhir dari cerita ini tuh abu-abu dan gak dijelaskan secara jelas. Jadi bikin bingung dan berasa terjun payung. Still, buku ini tetap menarik untukku karena aku bisa menyelesaikannya dalam kurang dari dua jam dan dibuat greget!

Expand filter menu Content Warnings
Pembaca Bintang di Kedai Kopi Bulan Purnama by Mai Mochizuki

Go to review page

emotional informative lighthearted medium-paced
  • Plot- or character-driven? Character
  • Strong character development? Yes
  • Loveable characters? Yes
  • Diverse cast of characters? Yes
  • Flaws of characters a main focus? Yes

3.0

Aku rasa saat menggarap ini, Mai sensei betul-betul melakukan riset karena penjabaran natal chart, astrologi, serta zodiak yang disampaikan cukup matang. Pencantuman ilustrasi natal chartnya juga menjadi keunikan tersendiri disusul dengan ilustrasi kucing yang menyambut pembaca saat memulai halaman baru.

Setiap tokoh mempunyai kisahnya masing-masing dan aku menyukai bagaimana para kucing tidak hanya sebagai pramusaji. Namun, sebagai teman bercerita yang mampu memberikan solusi dan berdasarkan natal chart. Kalau boleh jujur untukku pace buku ini cukup slow jadi beberapa kali sempat ngerasa bosen. Nevertheless, buku ini menarik kok!

Terus aku rasa kalau kita beli buku ini bakalan dapet postcards lucu yang super gemes. Waktu itu aku baca bukunya di Perpustakaan Jakarta dan postcardsnya diselipkan di beberapa halamannya! Sempat baca review orang juga dan mereka bilang kalau memang bonus postcards tersebut.
Cry, Heart, But Never Break by Glenn Ringtved

Go to review page

emotional hopeful fast-paced
  • Plot- or character-driven? Plot
  • Strong character development? Yes
  • Loveable characters? Yes
  • Diverse cast of characters? Yes
  • Flaws of characters a main focus? No

4.5

Cry, heart, but never break. Let your tears of grief and sadness help begin new life .

Through this book, as a reader, I got the messages that the writer is willing to convey. It shows the innocent sides of the kids about the death and grief. Let our tears fall and begin a new journey.

Expand filter menu Content Warnings
Lemon by Kwon Yeo-sun

Go to review page

dark emotional mysterious slow-paced
  • Plot- or character-driven? Character
  • Strong character development? No
  • Loveable characters? No
  • Diverse cast of characters? Yes
  • Flaws of characters a main focus? No

2.0

For me it is a confusing book; or I just lost focus and my attention span is nowhere to be found

It feels lacking and there is something missing about this book. Imho, the story resolves around the grief left behind, meaning of life as there are some parts that mentioned about it with quotable words, and trauma. Rather to solve the mysteries about the murdering.

Expand filter menu Content Warnings
7 Tastes of Love by Toko Koyanaga

Go to review page

emotional lighthearted slow-paced

3.0

Sewaktu tau kalau 7 Tastes of Love ngebahas tentang makanan, aku dibuat penasaran dan pengin banget baca. Sampai akhirnya aku pinjam di Perpustakaan Cikini karena stocknya yang cukup banyak.

Berkisah tentang Kiriko yang mempunyai paras cantik, tetapi karena kecantikannya justru membuat Kiriko merasa dikekang dan berada dalam bahaya. Ia kerap kali di-stalking dan saat menikah pun, suaminya memperlakukan Kiriko sebagai orang lain dengan persona yang Ia buat-buat di media sosial. Bahkan, melarang Kiriko untuk berada di dapur yang merupakan tempat kesukaannya. Kiriko yang sebetulnya bekerja di dapur panti jompo, mengelabui suaminya dengan berkata kalau Ia bekerja di kelas yoga. Pun di dapur tempatnya bekerja, Kiriko menjadi korban perundungan oleh orang-orang di sekitarnya sampai akhirnya Ia dibantu oleh Sajita dan mengenalkannya pada dunia yang baru. 

Untuk segi cerita, aku sendiri cukup menikmati bagaimana Koyanaga sensei menjabarkan secara detail kehidupan Kiriko dan kecintaannya terhadap dapur. Sayangnya, terkadang detailnya cerita terlalu banyak jadi bikin bosen saat dibaca dan kerasa flat. Terus juga bagaimana interaksi Kiriko dengan Sajita-san... the age gap... Untuk terjemahan, ada beberapa kalimat yang aku rasa kurang konsisten karena dari baku ke nonbaku terus juga sempat ketemu typo. Nevertheless, cukup enak buat dibaca!

Yang aku sayangkan lagi adalah eksemplar yang aku pinjam ini di halaman 153 - 160 atau sampai 172 ya (agak banyak) itu double. Jadi di bab 4-nya ada duaa huhuhu. Terus juga aku ngerasa covernya kurang pas aja karena Kiriko terlihat menginjak makanan. Warnanya dan art stylenya udah okee, tapi penempatan Kirikonya terlihat kurang sopan. 

Lewat kalimat pembuka review ini aku menjabarkan kalau buku ini banyak bahas tentang makanan kan? Moment menyenangkan saat baca buku ini menurutku adalah setiap membuka bab baru, kita akan disambut dengan nama-nama makanan yang menggugah selera. Jadi selama baca sambil nahan keroncongan di perut T___T apalagi di bab tersebut juga dijelaskan makanannya seperti apa, bahan-bahannya, even cara memasak dan penyajian. 

Expand filter menu Content Warnings
Shy Willow by Cat Min

Go to review page

adventurous emotional lighthearted fast-paced
  • Plot- or character-driven? Character
  • Strong character development? Yes
  • Loveable characters? Yes
  • Diverse cast of characters? Yes
  • Flaws of characters a main focus? No

4.0

Cursed Bunny by Bora Chung

Go to review page

dark mysterious fast-paced
  • Plot- or character-driven? A mix
  • Strong character development? It's complicated
  • Loveable characters? No
  • Diverse cast of characters? Yes
  • Flaws of characters a main focus? It's complicated

3.5

Lewat 10 cerpen yang disajikan, Si Kepala dan Perangkap masih menghantui isi kepalaku dan merinding. 

Udah dari lama banget penasaran sama buku ini. Apalagi tiap baca review selalu dibikin deg-degan karena se-KACAU apa sih Si Kepala? 

Alhasil setelah dapat kesempatan untuk pinjam buku ini di Perpustakaan Cikini, aku bawa pulang, dan kumulai baca di perjalanan pulang. Perjalananku yang ditemani Si Kepala itu bikin aku merinding dan nahan mual. Gila deh imajinasi Bora jakka-nim! 

Karena kebetulan aku baca yang versi terjemahan bahasa Indonesia, aku jadi penasaran sama versi Englishnya. Siap merinding!

Expand filter menu Content Warnings
40 hari - Takdir Itu Bernama Hidup dan Mati by Ade Igama

Go to review page

dark mysterious fast-paced
  • Plot- or character-driven? Character
  • Strong character development? No
  • Loveable characters? Yes
  • Diverse cast of characters? Yes
  • Flaws of characters a main focus? Yes

2.5

Ide cerita dalam buku ini cukup menarik karena berkaitan dengan kecanggihan teknologi yang dimanfaatkan untuk berinteraksi dengan mereka yang telah berpulang.

Bermula dari Natasha yang berduka karena kehilangan Abdi, tunangan yang sangat Ia sayangi. Hal tersebut lantas membuat Natasha mengalami stress dan mengasingkan dirinya dari tempat kerja bahkan keluarganya sendiri. Sampai suatu ketika, Febi yang merupakan sahabatnya menyarankan Natasha untuk mencoba satu aplikasi yang membuat pengguna dapat berinteraksi dengan arwah. Natasha mulanya tidak percaya akan hal tersebut, tapi setelah Ia coba, akhirnya Natasha dapat berinteraksi dengan sosok arwah Abdi.

After effect membaca buku ini tuh hampa dan I must say bikin ikutan frustasi. Segala musibah yang menghampiri Abdi di awal-awal baca buku ini bikin exhausted dan somehow triggered atas kehilangan orang-orang terkasih. Meskipun begitu, aku cukup menikmati bagaimana kisah Abdi dan Natasha yang bisa kenalan walau...
gak berakhir bahagia
. Terus juga gimana keluarga Natasha juga Febi yang peduli dengan dia, tapi Tashanya yang aku rasa kepala batu dan terlanjur bucin, jadi dia gak memerhatikan dan menanggapi dengan baik tindak tersebut. Even Abdi yang udah kasih tau segala macem, dia gak nanggepin.

Sayangnyaaa aku ngerasa banyak yang miss dalam buku ini. Natasha digambarkan sebagai cewek berambut sebahu dan hitam legam, tapi pada cover rambutnya panjang dan berwarna. Sosok Abdi yang mengalami kecelakaan juga dinarasikan kondisinya sangat naas, tapi pada cover terlihat rapi. Ada beberapa kalimat yang cukup rumit untuk dipahami dan typo. Dari segi cerita aku juga ngerasa ada yang diburu-buru; atau mungkin aku yang gak notice; karena mereka tiba-tiba udah pacaran aja. 

Aku sendiri akhirnya memutuskan untuk beli buku ini waktu nemu di Buka Gudang saat berkunjung ke Gramedia Matraman dengan harga yang saaangat miring. Semasa sekolah juga aku suka dan into buku-buku karya Mas Ade. Selain itu karena halaman yang tipis, buku ini bisa diselesaikan dalam sekali duduk.

Expand filter menu Content Warnings
Mirai by Mamoru Hosoda

Go to review page

adventurous medium-paced
  • Plot- or character-driven? Character
  • Strong character development? Yes
  • Loveable characters? It's complicated
  • Diverse cast of characters? Yes
  • Flaws of characters a main focus? Yes

2.5

Aku rasa akar permasalahan dari cerita buku ini adalah siblings rivalry. Bagaimana Kun merasa iri dengan adiknya yang baru saja lahir. Hal ini mungkin bisa dirasakan bagi mereka khususnya anak pertama. Apalagi kalau punya adiknya saat usia masih kecil. Jujur aku beberapa kali dibuat sebel dengan gimana reaksi dan sikap Kun yang ngerasa iri.

Sebab dia sampai melukai adiknya dan menyebut ibunya penyihir. Sampai-sampai sosok kakek buyutnya, Mirai di masa depan, dan Yukko peliharaannya ikut turun tangan buat nasihatin dan beri Kun pelajaran. Selama baca ini aku juga ngerasa kalau yang banyak disorot ya Kun, lantas kenapa judulnya pakai Mirai ya? :O

Sejujurnya lagi aku ngerasa kurang bisa mengadaptasikan diriku dengan bagaimana alur dan cerita ini disampaikan. Makanya di beberapa bagian aku sempat ngerasa lost dan clueless. Terus juga aku dapet info kalau buku ini sebenarnya ada versi film atau animenya gitu?? Alias yang bisa ditonton. Well, aku jadi mau nonton dan mengingat kembali apa yang udah kubaca. Mungkin aja bisa lebih pahamm.