headliner's reviews
119 reviews

Ours by Adrindia Ryandisza

Go to review page

inspiring lighthearted fast-paced
  • Plot- or character-driven? Plot
  • Strong character development? Yes
  • Loveable characters? It's complicated
  • Diverse cast of characters? Yes
  • Flaws of characters a main focus? Yes

3.5

Aku rasa keputusan pasangan saat berumah tangga menjadi tanggung jawab dan pilihan mereka; Yang gak perlu diganggu gugat oleh orang lain maupun dipaksa. Sayangnya hal yang kayak gitu gak terjadi di buku ini. Keputusan childfree yang diambil Prita dan Andi rasanya menjadi pertanyaan besar bagi keluarga Andi. Khususnya ibu dan kakaknya, Fitri - sampai berulang kali ditanyain, dikonfirmasi, dan dicurigai kalau gak bisa mempunyai anak (jujur sebel banget karena segitunya). Alasan Prita untuk memilih childfree pun aku rasa cukup masuk akal juga dengan trauma yang dimilikinya.

Cerita di buku ini menurutku cukup merefleksikan bagaimana rumah tangga terjadi di kehidupan nyata dan masalah apa yang kerap menyelimuti; misal konflik batin menantu dengan mertua, perihal finansial, dan perdebatan antar pasangan. Selama baca ini ada hal yang mengusikku yaitu curhat ke lawan jenis tentang masalah di hubungan kita, as I always find that, hal-hal seperti itu jadi penyebab keretakkan dan orang ketiga yang terbiasa hadir. Untungnya gak sampai sejauh itu dan bagiku cerita di buku ini berakhir dengan... (plis jangan dibuka
baik
).

Kalau untuk karakter sendiri, aku dibuat kagum dengan sosok Andi yang he stands up for his wife. Nah, itu! Terus aku sendiri masih ngerasa abu-abu dengan yang sebenarnya terjadi dan bagaimana keadaan antara Prita juga ibunya. Still, aku menikmati buku ini juga penulisan Kak Adrindia yang enak untuk dibaca.
The Borrowed by Chan Ho-Kei

Go to review page

challenging dark mysterious tense slow-paced
  • Plot- or character-driven? Plot
  • Strong character development? Yes
  • Loveable characters? Yes
  • Diverse cast of characters? Yes
  • Flaws of characters a main focus? No

4.5

Buku ini bagiku kayak kumpulan cerpen perjalanan Kwan Chun-dok buat mengungkap kasus yang terjadi. Karena setiap bab punya cerita yang berbeda (favoriteku bab kelima; kasus penculikan). Setiap bab juga punya tension yang menegangkan, pembaca dibuat deg-degan dengan segala kasus kejahatan yang terjadi di Hongkong, dan bagaimana para polisi juga detektif berusaha menyelesaikan itu semua. Yang kusuka juga adalah karena di setiap bab diselipin kisah hidup Chun-dok; misal saat akhir masa jabatannya.

Terus yang menarik di buku ini juga terletak pada alur mundur yang digunakan. Di bab awal kita diajak berkelana dan menyelesaikan teka-teki dari kasus yang terjadi tahun 2013. Awalnya aku juga bingung kenapa Chun-dok di sini (bab awal) gak mampu untuk beraktivitas, tapi kok dikenal dengan sosok cerdas? Then as the time goes by aku paham kalau itu adalah Chun-dok di usia senjanya. Chun-dok juga gak sendirian karena ada muridnya, Sonny Dok, serta kerabat polisi yang lain. Well written story dengan latar Hongkong yang dapet banget.

SAYANGNYAAA (huh hah) aku kurang menikmati karena banyak banget typo dan penyuntingan tulisan yang sepertinya terlewat :< mungkin karena bukunya yang lumayan tebal (+500 halaman) jadi ada bagian yang terlewat dan gak sadar dengan hal itu. Meskipun demikian, buku ini mantap banget untuk dibaca! Specifically if you are into police-detective things, crime, sama mengagumi Second Sister! 

Expand filter menu Content Warnings
Memory of You by ranieva

Go to review page

lighthearted slow-paced
  • Plot- or character-driven? Character
  • Strong character development? No
  • Loveable characters? Yes
  • Diverse cast of characters? Yes
  • Flaws of characters a main focus? Yes

2.0

Aku cukup menikmati penggambaran Czech pada buku ini. Meskipun gak dijelaskan secara detail, tapi aku bisa ngerasain suasana di sana lewat perjalanan para tokoh dan deskripsi latar. Beberapa dialog juga disampaikan dengan bahasa sana disertai arti di foot note, tapi sebagian ada yang gak pakai dan bikin bingung dengan maksudnya. Menurutku juga terasa kaku cara penulisan untuk dialognya, tapi mungkin emang dibikin demikian - at some points, khususnya kalau Dion ngobrol selama di Czech, tapi saat sama Tiara atau di Indonesia, everything seems fine. 

Terus kalau untuk cerita, aku ngerasa datar banget dan konflik yang diangkat juga kurang. Ya, mungkin emang gak banyak karena fokus ke Dion yang lagi cari tau siapa cewek bermata biru safir yang pernah dia temuin sampai ngebuat dia keliling Czech. Habis itu Dion ngerasa sebelumnya dia tuh pernah ke Czech juga ketemu sama seseorang, tapi dia gak inget apapun (
soalnya amnesia karena suatu kecelakaan(
). 

Bagiku konflik atau hal yang bikin cerita di buku ini kerasa seru tuh waktu ada kehadiran Tiara dan cara bersikapnya Oliver. Meskipun Tiara di sini karakternya sedih banget :< terus karena aku ngerasa bagian pencarian orang yang Dion mau temui ini bertele-tele, aku jadi gak menikmati dengan puas. Malah kzl aja kayak bikin orang struggle sendiri warghdjhwsgs. Well, ada twist yang disajikan di buku ini siapa tau bakalan bikin penasaran dan nebak siapa orang yang mau Dion temuin.
Lebih Senyap dari Bisikan by Andina Dwifatma

Go to review page

emotional sad fast-paced
  • Plot- or character-driven? Character
  • Strong character development? It's complicated
  • Loveable characters? It's complicated
  • Diverse cast of characters? Yes
  • Flaws of characters a main focus? Yes

5.0

HADAAAAHHH aku gak tau berapa banyak aku narik dan hembusin napas berulang kali selama baca buku ini.  Menurutku Lebih Senyap dari Bisikan merepresentasikan apa yang kerap terjadi di kehidupan berumah tangga. Gak bisa dipungkiri juga kalau cerita yang ada di buku ini kadang kita temuin di sinetron-sinetron.

Rasanya dibuat emosi dan mual sama apa yang dialamin tokoh Amara - juga bagaimana lagi dan lagi perempuan yang harus mengalami semuanya. Aku juga dibikin heran dengan bagaimana Amara tetap lanjutin hubungannya sama Baron sewaktu pacaran dan memutuskan untuk menikah. However, love is blind. Isn't it?

Aku sendiri suka banget sama penulisan Kak Andina yang tertata rapi, jadi sewaktu baca ngerasa ngalir sampai akhir dan bisa nikmatin alurnya. Mulai dari bagaimana Amara dan Baron berjuang untuk punya momongan, saat hamil dan proses melahirkan, diceritain juga sewaktu mereka awal kenal sampai pacaran, dan all the ups and downs they had life in their marriage life. Yah... kehidupan berumah tangga jelas gak mudah dan punya anak pun bukan hal yang bisa dianggap enteng diserahkan ke satu pihak aja.

Menurutku, orang-orang perlu baca ini untuk dapatin insight dan pelajaran yang bisa dipetik. Khususnya saat mempersiapkan diri dengan pasangan ke jenjang yang lebih matang supaya (aku berharap) gak mengalami hal yang serupa. But, be aware sebab ada bagian-bagian yang cukup triggering. 

Expand filter menu Content Warnings
Downpour by Ghyna Amanda

Go to review page

dark emotional lighthearted sad fast-paced
  • Plot- or character-driven? Character
  • Strong character development? Yes
  • Loveable characters? Yes
  • Diverse cast of characters? Yes
  • Flaws of characters a main focus? Yes

3.0

Hm... selesai baca buku ini kepalaku penuh banyak pertanyaan. Aku ngerasa banyak yang perlu digali dan dijelaskan lebih detail lagi. Jadi, bagiku Downpour terasa nanggung dan buru-buru untuk diselesaikan. Padahal aku cukup menikmati jalan ceritanya dan karakternya yang unik. 

Expand filter menu Content Warnings
Lemonade Granny by Hyun Irang

Go to review page

dark mysterious medium-paced
  • Plot- or character-driven? Plot
  • Strong character development? Yes
  • Loveable characters? Yes
  • Diverse cast of characters? Yes
  • Flaws of characters a main focus? No

3.5

Lagi-lagi aku tertipu dengan cover buku ini, aku awalnya mengira kalau cerita ini terasa heartwarming dan menyenangkan. Ternyata ceritanya menegangkan, kita diajak untuk ikut penyelidikan yang dilakukan nenek dan seorang bocah karena insiden penemuan mayat bayi.

Penyampaian cerita ini dibagi berdasarkan beberapa bab dan menggunakan sudut pandang orang pertama, tetapi dari beragam tokoh. Jadi ada yang dari perspektif nenek, bocah, ibu bocah, orang-orang di Rumah Sakit Desa Doran, dan tersangkanya. Sayangnya, menurutku ya, penggunaan sudut pandang ini bikin bingung siapa yang lagi bercerita dan kerasa banyak sekali tokohnya yang gak terlalu berhubungan dengan kasus. Aku juga nemuin adanya typo, tapi gak banyak dan gak terlalu mengganggu ceritanya. 

Expand filter menu Content Warnings
Twenty-Four Eyes - Dua Belas Pasang Mata by Sakae Tsuboi

Go to review page

emotional inspiring lighthearted slow-paced
  • Plot- or character-driven? Character
  • Strong character development? Yes
  • Loveable characters? Yes
  • Diverse cast of characters? Yes
  • Flaws of characters a main focus? No

3.0

Bab-bab awal buku ini terasa heartwarming juga menggambarkan kisah anak-anak sekolah dengan ibu guru baru mereka. Namun, ternyata menjelang halaman tengah dan akhir mulai terasa emosional.

Semakin membalik halamannya, pembaca dihadapi dengan perasaan kehilangan akan orang-orang yang dicintai. Selain itu, juga terlihat apa yang dialami anak-anak terjadi karena takdir yang tidak bisa mereka pilih dan nantinya mereka yang menanggung akibatnya. 

Menurutku setting waktu di buku ini terlalu melompat-lompat dan terasa cepat. Jadinya di akhir halaman kerap kali dibuat ngegantung. 

Expand filter menu Content Warnings
A Starry Journal for the Dreamers by Helena Natasha

Go to review page

inspiring lighthearted reflective fast-paced

3.0

Beautiful book written and created by beautiful women. 

I found out that the book may helps the reader to track all of their habits and goals by writing it on the journal pages. As I read it thru iPusnas, I couldn't fill the blank pages with doodles or words, but it inspires me to do journaling. There is also a quizes page to measure stress and how we cope it. 

I love how the warm words make me feel hugged and motivated. The illustrations are all cute. 
Siapa yang Makan Kesemek Nenek? by Changyu Liu

Go to review page

lighthearted relaxing fast-paced
  • Plot- or character-driven? Plot
  • Strong character development? No
  • Loveable characters? No
  • Diverse cast of characters? No
  • Flaws of characters a main focus? Yes

3.0

Buku ini ringan banget dan memanjakan mata! <3 Makna dalam buku ini menurutku lebih tersirat dibanding tersurat sehingga akhirnya kita yang perlu menebak dan menyimpulkan.

Kalau aku menyimpulkannya dengan kita terlalu ambil pusing dan kesulitan dalam berkutat dengan masalah sendiri sampai lupa dengan kebahagiaan yang kita miliki juga bisa kita bagikan ke orang lain.
Pangeran Cilik - Le Petit Prince by Antoine de Saint-Exupéry

Go to review page

inspiring lighthearted fast-paced
  • Plot- or character-driven? Character
  • Strong character development? Yes
  • Loveable characters? Yes
  • Diverse cast of characters? No
  • Flaws of characters a main focus? No

3.5

Sewaktu SMP, sekolahku menerapkan program literasi pada Kamis pagi dan salah satu temanku bawa buku ini. Aku pikir buku ini buku anak-anak karena judulnya juga covernya yang lucu, tapi aku ngerasa keliru deh... Baru sadar saat aku kesampaian baca ini lewat iPusnas di usiaku yang berkepala dua.

Lewat buku ini, aku ngerasa kalau banyak hal dan metafora yang disampaikan. Tentang bagaimana di dalam perjalanan kita kerap menemukan banyak kejadian - juga misalnya metafora yang berkaitan dengan bintang yang aku cantumkan dalam quote berikut:
Orang mempunyai bintang yang berbeda-beda... Kamu akan mempunyai bintang-bintang yang berbeda dengan bintang orang lain.

Selain itu, bagaimana tokoh-tokoh yang dijumpai Pangeran Cilik saat berkunjung ke planet lain itu merepresentasikan sifat manusia - orang dewasa, menjadi bagian yang dapat direfleksikan. Ilustrasi di buku ini juga sangat mendukung ceritanya dan menjadi daya tarik tersendiri.

Karena aku baca buku ini versi terjemahan, aku jadi tertarik untuk baca yang versi Inggris. Mungkin aku bisa lebih memahami apa yang disampaikan! :)