A review by ipehalena
Damba, Lara dan Cinta by Stefano Romano

dark emotional hopeful informative lighthearted reflective sad medium-paced
  • Plot- or character-driven? A mix
  • Strong character development? It's complicated
  • Loveable characters? It's complicated
  • Diverse cast of characters? It's complicated
  • Flaws of characters a main focus? It's complicated

5.0

Buku ini merupakan kumpulan enam cerita dari enam wanita yang berasal dari negara berbeda. Bukan sekadar kisah roman picisan ceritanya. Bahkan, memuat hal yang paling menonjol berupa adat, budaya dan sosial masyarakat serta politik di masing - masing negara tempat enam wanita ini tinggal.

๐Ÿ‘ŒUlasanku mungkin bukan jenis ulasan yang bernas. Sebab, sudah ada banyak yang mengulas dengan sangat baik di beberapa akun. Namun, di sini aku ingin membagikan 'rasa' dan 'pengalaman' yang buatku terasa unik atau relate dari dua cerita sebagai perwakilan buku ini.

๐Ÿ“š Kisah pertama dibuka dengan sosok wanita pemilik toko di Burma. Ketika kondisi di sana sedang memanas akibat bentrok antara masyarakat dengan tentara. Alasan utama tentu karena situasi politik di sana saat itu tak baik-baik saja. Namun, wanita yang dipanggil anaknya "Mai mai" menjadi simbol ketangguhan wanita. Ia hidup tanpa suami, tetap membuka tokonya di tengah hiruk pikuk pendemo yang memadati jalan depan tokonya. Sesekali terdengar suara teriakan dan kekerasan dari dalam tokonya. Ia bersama Ibu dan anak perempuannya, menjadi perwakilan tiga generasi yang tetap baik-baik saja meski tanpa sosok lelaki. Yang kehidupan mereka tetap berjalan meski situasi kondisi sedang tidak kondusif. Bahkan, bonding antara mereka tetap ada, dengan kegiatan mengenakan masker untuk kulit bersama seusai beraktivitas. 

๐Ÿ“š Ada lagi seorang wanita yang bekerja di luar negeri sebagai tenaga asing. Ia berasal dari filipina. Bekerja sebagai asisten rumah tangga di rumah orang italia. Suaminya sempat mengalami sakit keras dan minta dipulangkan ke kampung halamannya. Sebagai seorang pekerja asing, pengalamannya sama seperti TKW di Indonesia. Dijadikan tulang punggung dan sumber pendapatan bagi keluarga, bahkan keluarga besar. Uang gajinya sering diminta untuk membangun rumah yang katanya akan menjadi tempat tinggal nyaman bagi sang suami. Sering juga meminta untuk pengobatan sang suami. Namun, ketika sampai justru rumah yang dibangun tak sesuai dengan jumlah uang yang ia berikan