Weey... berhasil juga kelar akhir Februari. Setelah wisata buku bareng anak2 gudrids, yang tersisa adalah capek. Jadi (as usual), reviewnya ntar2 aja deh! :p

***
Coba cek itu edisi lain buku ini, terutama yang berbahasa Inggris. Cek sampul depannya saja. Lalu bandingkan dengan edisi Indonesia ini. Nah, begitu.

Mengapa Hikmah membuat sampul depan yang membosankan begini, mungkin karena yang macam ini digemari oleh konsumen Indonesia. Lebih menyentuh, mungkin. Tapi buat saya terlalu pasaran, makanya membosankan. Kalau bukan karena baca review Uci, saya ga bakal penasaran dengan buku ini. Jadi pengen baca, makanya ancang2 minjem. Untung bisa dapat gratisan kemarin di Onrust, hehehe...