A review by krammedshelf
Black Box by Shiori Ito

challenging emotional sad fast-paced

5.0

This review is written in Bahasa Indonesia.
TRIGGER WARNING: RAPE.

2022 baru 18 hari, tapi aku udah nemu buku yang aku rasa essential buat dibaca. Reading Black Box is an emotional rollercoaster, but you definitely should read this book once in your lifetime.

Black Box berisikan korespondensi antara Shiori Ito dan pemerkosanya, Noriyuki Yamaguchi. Yamaguchi adalah jurnalis senior yang menawarkan bantuan kepada Ito untuk mendapatkan pekerjaan di stasiun berita ternama saat pemerkosaan terjadi.

Membaca memoir ini semakin membuatku merasa bahwa stigma terhadap korban kekerasan seksual masih kental and how unfriendly our society is when it comes to handling rape cases. Saat melakukan investigasi kasusnya, semua pihak yang terlibat (terkecuali keluarga dan teman dekat Ito), nampak tidak mudah berkooporatif. Mulai dari hotel yang mengaku "tidak memiliki" rekaman CCTV sampai kepolisian yang menutup kasus Ito karena "terjadi di balik pintu dan tidak memiliki bukti yang kuat."

Mungkin ada juga hubungannya dengan posisi Yamaguchi yang memiliki banyak koneksi, sehingga kasus sangat sulit diusut. Ditambah ketika Ito memutuskan untuk mengadakan konferensi press, respons masyarakat pun tidak supportive.

Buku ini bener-bener menunjukan bobroknya sistem dalam melindungi korban dan penyintas KS. Ito juga memaparkan bahwa harus berapa kali lagi ia mengulangi cerita kejadian yang menimpanya. Statement ini mengingatkanku dengan kutipan buku Ada Serigala Betina dalam Diri Setiap Perempuan dimana Bu Ester menjelaskan bahwa menceritakan kembali detail KS sama saja seperti "diperkosa" kembali; it was painful. Ito juga berargumen bahwa masih banyak yang tidak ingin melaporkan kasus KS kepada pihak berwenang.

Aku sangat menyarankan teman-teman untuk membaca buku ini. Meskipun tipis, but I can't read this book in one sitting. :") 

Expand filter menu Content Warnings